watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

FIRST TIME

Dengan baju kerjanya tante Juliet terlihat sangat
cantik dan seksi. Apabila ia sedang melepas
blezernya, buah dadanya tampak padat,
ukurannya sedang-sedang saja. Karena ia selalu
memakai rok span mini, maka pantatnya terlihat
padat dan kencang, karena tercetak dengan
sangat jelas di rok spannya yang ketat. Sering kali
ketika aku main ke kantornya. Pada waktu itu aku
sedang duduk di sofa dan sedang membaca
majalah. Aku tidak sengaja melirik ke arah betis
tante Juliet yang sangat mulus dan indah, tante
Juliet juga selalu memakai sepatu hak tinggi
warna hitam yang seksi, sehingga menambah
keindahan kaki dan betisnya.
Pernah suatu kali ketika aku sedang melirik betis
indahnya tante Juliet, tanpa kusadari ia
mengetahuinya dan melihat ke arahku. Begitu aku
tiba-tiba sadar dan melihat ke arahnya, aku malu
sekali, jantungku berdegup kencang. Namun
tante Juliet justru tersenyum kepadaku, yang
malah membuatku makin jadi salah tingkah.
Tante Juliet memang orangnya ramah dan baik
hati, bahkan ia terkadang memberiku hadiah-
hadiah kecil seperti mobil. Namun tetap saja
apabila aku sedang diajak bicara olehnya, jantung
ini berdebar-debar, entah kenapa. Peristiwa yang
sangat dahsyat bermula pada saat aku mampir
lagi di kantornya. Hari itu sekitar jam 10 pagi, dan
aku sedang duduk-duduk sambil baca majalah,
namun tiba-tiba tante Juliet datang dengan
pakaian kerjanya yang sexy seperti biasa.
“Eh, tante..?”, sapaku.
“Son.. kamu lagi ngapain..”tanyanya.
“Lagi baca majalah tante..”jawabku.
“Majalah apa ayo.. jangan-jangan kamu baca
majalah porno ya?”tanyanya penasaran.
“Kalau ya.. emang kenapa tante.. nggak boleh
ya..”jawabku.
“Nggak pa-pa koq.. itu berarti keponakan tante
udah gede.. ya khan..”katanya.
“Ya.. tante punya Sony udah gede lo.. kepalanya
lucu kayak ‘Helm NAZI’..”kataku mancing.
“Apanya yang gede.. anak manis.. tante nggak
ngerti..”tanyanya lagi.
“Ini tante burung Sony.. udah gede lo..”kataku
sambil nunjuk ke arah selangkanganku.
“Ahh.. kamu nakal ya.. entar tante bilangin ama
om kamu.. baru nyaho’ kamu..”katanya.
Lalu, tante Juliet kembali bekerja.
Di dalam ruang kerja kantor, tante Juliet bekerja
menggunakan komputernya, sedangkan aku
sendiri bosan baca majalah lalu bermain game
dengan komputerku, tepat di sebelah meja tante
Juliet. Saat itu kulihat tante Juliet sedang sibuk
dengan pekerjaannya, tentu saja kesempatan ini
kugunakan sebaik-baiknya. Aku menikmati
kecantikan tanteku sepuasku. Keperhatikan wajah
tante Juliet yang begitu cantik, lalu buah dadanya
yang padat. Karena tante Juliet menggunakan rok
span yang mini, maka ketika ia duduk dengan
menumpangkan kakinya, pahanya yang putih
mulus itu langsung terlihat, juga betisnya yang
indah, kutatap habis-habisan.
Namun tiba-tiba tante Juliet menatapku sambil
tersenyum menggoda,” Lagi ngeliatin apa kamu,
Sony..?”katanya.
Dag.. dig.. dug.. derr! Astaga.., aku benar-benar
kaget, jantungku serasa copot, aku sangat panik,
dan..
“Eh.., anu.., ehm.., nggak kok tante..”, jawabku
terbata-bata.
“Kamu nggak usah bohong sayang.. Nggak apa-
apa kok, kalau kamu suka ama tante..”, katanya
sambil tersenyum nakal.
Namun tante Juliet malah berdiri ke arah pintu dan
menguncinya, lalu menghampiriku dan berdiri
tepat di depanku, bau harum parfumnya terasa
olehku. Tentu saja aku jadi makin berdebar-debar
nggak karuan.
Lalu..
“Son.., menurut Sony, tante cantik dan sexy
nggak sih..?”, tanyanya menggoda.
“Eh.. engg.. iya.. tante cantik dan sexy.. malah
jauh lebih cantik dari Tamara Maen Sky” jawabku
becanda sambil menunduk.
“Ahh.. yang bener Son.. ee.. kalau begitu Sony
mau dong kalau tante Juliet minta tolong?”
katanya sambil mengecup pipiku.
Wow.. Perasaanku saat itu benar-benar campur-
aduk, aku merasakan kelembutan bibirnya,
namun bercampur dengan grogi dan bingung.
Aku hanya bisa mengangguk saja. Lalu, tante
Juliet memegang tanganku dan menariknya
dengan lembut, sehingga aku bangun dari
dudukku.
“Son.., ayo sini ikut tante.., tante mau ajarin Sony
sesuatu..”, katanya sambil menuntunku berjalan
ke arah meja kerja yang kosong. Aku mengikuti
semua kemauan tanteku yang genit ini.
“Nah anak manis.., sekarang kamu berdiri di sini
dan diam dulu yah..” katanya. Aku berdiri dengan
bersandar pada meja. Lalu tiba-tiba tante Juliet
mengecup bibirku dengan lembut, aku benar-
benar kaget, tapi rasanya benar-benar nikmat,
bibir tante Juliet terasa lembut dan basah.
Aku hanya bisa diam saja sambil memejamkan
mata, dan terus-terang saat itu otongku langsung
naik. Kemudian, tiba-tiba tangan tante Juliet,
bergerak menuju celana, kayaknya dia mau
melepasnya.
“Tante, aduhh.. Sony mau diapain..?”, tanyaku
gugup.
“Udah dong ahh.. kamu nurut aja ya.. percaya
deh sama tante, pasti nanti kamu suka..”,
bujuknya sambil kembali tersenyum nakal.
Lalu, tante Juliet mulai berlutut dihadapanku, dan
mulai melepas resletingku, dan..
“Tante.. jangan tante.. jangan.. ohh..”, aku
sungguh terasa panas-dingin, namun tante Juliet
tidak memperdulikanku ia malah sibuk sendiri,
nampaknya nafsu birahinya sudah tak bisa lagi
dikendalikan. Setelah resletingnya terbuka, lalu
tante Juliet melorotkannya, karena aku tidak
pernah memakai CD(habis gerah dan agak gatel-
gatel gimana gicu..), langsung saja otongku
terjulai keluar.
“Wow.. besar juga punya kamu Son..”katanya
sambil menatap otongku dengan tatapan
buasnya. “Ohh.. tante jangann..”, ujarku lirih
dengan gemetar, lututku terasa lemas. Tante Juliet
yang tahu akan keadaanku lalu memegang
pinggangku, dan menyuruhku naik, duduk di
meja.
Lalu, tante Juliet memegang otongku yang sudah
tegang itu. Dan.. ahh.. genggaman jari-jari lentik
tante Juliet terasa sangat lembut di otongku.. Tiba-
tiba dengan lembut tante Juliet, menjilat kepala
otongku perlahan,
“Ahh.. taanntee.. ” jeritku lirih. Rasanya sulit
dilukiskan, pokoknya bergetar seluruh tubuhku,
saat lidah tante Juliet yang lembut menyapu
permukaan kepala otongku. Lalu, tanpa sungkan-
sungkan lagi tante Juliet langsung mengulum
otongku, benar-benar gila rasanya..
“Ahh.. tantee.. aah.. ohh..” aku mengerang-
ngerang, tak karuan. Tante Juliet terus
mengulum-ngulum, sambil mengocok-ngocok,
dan menyedot-nyedot otongku. Ruar biasa
rasanya.. tak terbayangkan nikmatnya.. Tiba-tiba
aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan,
yang akan keluar dari tubuhku. Aku makin
menggila mengerang-ngerang, tante Juliet yang
rupanya tahu waktunya telah tiba, langsung
menyedot otongku kuat-kuat dan..
“Ahh.. taann.. aargghh..”, aku menjerit kencang,
dan air maniku muncrat menyembur keluar,
untuk pertama kali aku merasakan puncak
kenikmatan yang tak terbayangkan bersama
tanteku. Lalu, tubuhku terkulai lemas.. tergeletak
di atas meja.. Namun air maniku yang tadi
menyembur keluar di dalam mulut tante Juliet
malah disedot, dihisap, dan ditelannya.
Nampaknya tante Juliet rakus sekali dengan air
maniku, bahkan karena saking banyaknya ada air
maniku yang meleleh keluar dari mulutnya, dan
melumuri sekitar bibirnya, dan dengan
menggunakan lidahnya tante Juliet menyapunya
semua lalu menelannya.
“Wow.. punyamu enak sayang.. gimana
rasanya.. enak khan.. “katanya sambil terus
menjilati otongku.
“Aduhh.. Sony rasanya seperti orang mabuk..
tapi enak tante..”kataku.
Lalu, dengan sisa tenaga yang ada aku berjalan ke
sofa panjang di ruangan itu, dan aku langsung
rebah disitu dan terlelap..
Sekitar 1/2 jam aku tertidur, ketika terbangun aku
merasakan suatu perasaan yang senang. Aku
melihat tante Juliet masih bekerja. Aku melihat dia
melepas sepatunya.. ohh.. sungguh indah
kakinya. Setelah itu nampaknya perkerjaannya
sudah hampir selesai.
Setelah pekerjaan tante selesai, dan mematikan
komputernya, ia menghampiriku.
“Son.. badan tante pegel nih, pijitin dong..
sayang..?”, pintanya.
“Iya tante..” jawabku.
Tante Juliet langsung terlungkup di sofa panjang
yang satunya. Aku tertegun dengan bentuk tubuh
tanteku, ohh begitu lansing dan bokongnya yang
besar ohh.. serta kakinya yang sexy.. ohh..
“Ayo.., kok malah bengong sih..”, seru tante.
“Eee.. iya tante..”kataku pelan.
Lalu, kuusap pelan-pelan pundak tante, lalu
perlahan kupijit-pijit, lalu turun pelan-pelan ke
punggungnya. Ketika hampir mencapai ke dua
buah pantatnya yang montok itu, aku agak ragu.
“Ayo Son, jangan berhenti dong..” serunya.
Dengan agak berdebar kutempelkan kedua telapak
tanganku ke buah pantatnya yang padat berisi itu.
Wah, sungguh empuk sekali lalu kuremas-remas
perlahan,
“Hmm.. nah gitu dong.. pintar kamu Son..” kata
tante Juliet sambil merasakan nikmat.
Setelah agak lama bermain di pantat tante Juliet,
tanganku kembali merayap menyelusuri paha
bagian belakang dan betisnya. Wah.. betis indah
tante Juliet yang biasanya hanya bisa kulihat dan
kubayangkan saja, sekarang kuusap-usap dan
kuremas-remas dengan lembut, sungguh halus
sekali rasanya, mulus dan lembut.. Kemudian
tante Juliet bangun dari terlungkupnya, dan kini
duduk bersandar di sofa.
“Son, tolong lepas sepatu tante..!” perintahnya.
Akupun melakukan perintahnya, melepas
sepatunya dengan hati-hati. Setelah dilepas aku
lihat ujung kakinyapun sangat halus dan mulus.
“Son.., kamu mau kan.. jilatin kaki
tante..!”perintahnya.
Aku ragu tapi berikutnya tanpa ragu lagi aku ikuti
perintahnya. Aku jilat telapak kaki tante Juliet yang
mulus itu, lalu kujilatin pula tumitnya yang
berwarna merah jambu itu. Baunya khas tapi
nggak bau kayak kakiku.
“Ehmm.. kamu nakal ya..”, tante Juliet kegelian.
Lalu,
“Terus naik ke atas dong sayang..” pintanya lirih.
Dari telapak kaki dan tumitnya, jilatanku naik ke
atas. Kujilati betis mulus dan indah tante Juliet,
benar-benar lembut sekali terasa di lidahku.
Jilatanku terus naik ke atas, kusingkapkan
setengah rok spannya ke atas, lalu kujilati paha
tante Juliet, membuatnya terus menerus merintih
kegelian tapi pasti nikmat dong.
“Son.., tolong bukain CD tante yah..”, lalu tante
Juliet menyingkapkan seluruh roknya ke atas,
sehingga CD-nya yang berwarna putih nampak
sangat jelas di depanku. Uhuii..!, ternyata di
bagian tengah CD-nya telah basah, rupanya tante
Juliet sudah sangat terangsang. Tanpa membuka
roknya yang disingkapkan ke atas, dengan hati-
hati kuturunkan CD tante Juliet. Wah.. luar biasa..
baru kali ini aku menyaksikan yang secara
langsung memek seorang wanita. Memek tante
Juliet sangat indah, bulu-bulunya sangat lebat,
bentuk bukit memeknya cembung, di tengahnya
terdapat garis bibir memek yang berwarna
kemeraha-merahan, sangat merangsang birahi,
apalagi di pinggirannya telah nampak basah oleh
cairan birahinya.
“Ayo Son, jilatin memek tante ya.. cepet ya..
udah nggak tahan nih..” serunya.
Lalu, aku dekati memek tante Juliet, bau harum
birahinya sangat keras tercium, mula-mula
dengan perlahan aku mulai menjilati pinggiran
memeknya.
“Ssshh.. aahh.. ya gitu Sonn.. aahh.. teruss..
ohh..”, tante Juliet mendesis-desis kegelian dan
nikmat. Tante Juliet duduk sambil membuka
kakinya lebar-lebar selonjoran di sofa, sementara
aku menjilati memeknya yang udah banjir
bandang. Aku terus menjilati pinggiran memek
tante Juliet yang telah basah itu, rasanya asin-asin
enak.. Setelah pinggiran memeknya, aku mulai
berpindah menjilati tengahnya, kulihat di bibir
memek tante Juliet yang masih rapat itu terdapat
cairan basah, lalu aku jilat bagian tengah yang
memanjang di memeknya, lalu..
“Ssstthh.. teruss.. ohh..”tante Juliet mendesis
panjang.
Lalu kujilati bagian dalam memeknya, kukorek
dengan lidah seluruh dinding bagian dalam
memeknya untuk mendapatkan cairan
memeknya, sehingga membuatnya
menggelinjang-gelinjang,..
“Sonn.. aahh.. aahh..”tante Juliet terus
mengerang-ngerang.
Lalu, dengan jariku aku renggangkan kedua bibir
memek tante Juliet, lalu sedikit diangkat ke atas,
maka tampaklah ujung clitnya yang mungil yang
berwarna pink. Lalu dengan sekali jilatan panjang,
aku jilat ***** itu, dan..
“Aaauuhh..” tante Juliet langsung menjerit, ia
tersentak kaget.
“Sonn.. kamu pintar sayang.. hhmm..?”,
tanyanya sambil tetap mengerang.
“Gimana tante.. rasanya..”, sahutku.
“Enak sayang.. ayo teruss..”, katanya sambil
mengerang lagi.
Aku terus menjilati clitnya, kugosok dengan
lidahku, membuatnya semakin gila, menjerit-jerit
dan
menggelinjang-gelinjang, dan..
“Aaahh.. ahh.. aarghh.. eehhmm..”, erangnya
lagi.
Lalu kusedot ***** tante Juliet dengan satu
sedotan panjang, tiba-tiba tante Juliet langsung
menjerit keras, “Aaakkhh.. tantee.. keluarr..
ohh..”, badannya mengejang, bergetar, kedua
pahanya dirapatkannya ke kepalaku, dan
tangannya meremas sofa itu dengan kuatnya.
Tante Juliet sedang merasakan puncak
kenikmatan orgasme yang luar biasa, lendir
hangat orgasmenya keluar dari dalam
memeknya, dan aku sedot lagi memeknya kuat-
kuat, membuat erangannya semakin panjang,
“Aakhh.. Sonn.. eemmhh.. eemhh..”, dan
akhirnya tante Juliet tergeletak lemas.
Setelah terbaring lemas di sofa beberapa saat,
tante Juliet kembali bangkit, lalu menarikku ke
sofa, dan menciumku, melumat bibirku, lalu
lidahnya didesakannya masuk ke mulutku. Aku
yang belum berpengalaman menerima saja.
Lidah tante Juliet bermain di dalam mulutku,
mengait-ngait lidahku, Wah.. rasanya.. geli,
nikmat, dan basah..
Kemudian tante Juliet melepaskan lumatannya,
lalu melepaskan kaosku, sehingga kini aku
telanjang bulat. Kemudian tante Juliet mendorong
badanku agar aku terlentang di sofa. Ia menatap
otongku yang sudah mulai bangun kembali,
digenggamnya batang otongku, yang langsung
saja membuatnya makin mengeras, lalu di
kocok-kocoknya. Mulanya perlahan, lama-
kelaman makin cepat, Wah.. rasanya benar-benar
aduhai.. Lalu, tante Juliet melumat batang dan
kepala otongku, Waah.. rasanya semakin ruar
biasa. Lalu, tante melepaskan lumatannya di
otongku, lalu tante Juliet mulai melepaskan
pakaian kerjanya. Aku bangkit dan terduduk di
sofa. Melihat pemandangan itu, aku jadi deg-
degan, namun kali ini sedikit bercampur nafsu.
Dan akhirnya tante Juliet membuka seluruh
pakaiannya, termasuk BH dan CD-nya, sehingga
ia kini benar-benar telanjang bulat.
Wah, ruar biasa indahnya tubuh tante Juliet yang
putih mulus, sangat montok dan seksi. Aku
sekarang benar-benar super terangsang. “Gimana
Son, kamu suka tubuh tante.. kan.. pasti kamu
belum pernah melihat langsung cewek telanjang,
iya kan..?”, tanyanya sambil menggodaku.
Aku hanya tersipu sambil menganggukan kepala
dengan jempol tanganku kukenyot, tante Juliet
tertawa cekikikan..
Lalu tante Juliet meraih tanganku, dan diletakan
diatas buah dadanya yang montok. Wuih.. walau
aku deg-degan, tapi rasanya sangat empuk dan
lembut sekali..
“Nah Son, kamu remas tetek tante yach..”,
katanya.
Tanpa disuruh dua kali aku langsung
meremasnya dengan perlahan.
“Hmm..”, tante Juliet mendesah.
Aku terus meremas-remas dengan nikmat, dan..
“Hmm.. stthh.. aahh.. teruss.. Sonn.. ohh..”,
tante Juliet terus mendesah.
Namun rupanya, tegangan birahi tante Juliet
sudah sangat super tinggi. Tiba-tiba aku langsung
diterjangnya, dipeluk, serta dilumatnya bibirku,
dengan penuh nafsu. Benar-benar baru
kurasakan yang namanya cumbuan dan pelukan
wanita, apalagi kita sama-sama dalam keadaan
telanjang bulat, jantung ini berdetak kencang.
Tangan tante Juliet merayap mencari otongku,
lalu digenggamnya batang otongku.
Lalu, sambil dalam posisi mendudukiku, tante
Juliet mengarahkan ujung kepala otongku ke
memeknya.
“Tante, Sony mau diapain, ja.. jangan dimasukin
tante.. Sony.. masih perjaka..”, kataku terbata-
bata.
“Nggak pa-pa sayang.. sekarang kamu nurut
tante aja ya..”, kata tante Juliet sambil tersenyum
menggodaku.
Lalu, tante Juliet langsung menekan memeknya ke
kepala otongku, dan..
“Engghh..”, aku mengerang merasakan seretnya
otongku masuk ke memek tante Juliet. “Stthh..
ohh..”, tante Juliet pun rupanya merasakan
gesekan otongku dengan memeknya. Walaupun
telah basah oleh lendir memeknya, namun
memek tante Juliet memang masih sempit, jadi
cuma sepertiga batang otongku yang baru
berhasil masuk. Namun tante Juliet terus
memaksakan batang otongku masuk, sampai aku
sendiri takut kalau batang otongku lecet.
“Stthh.. aahh..”, akhirnya seluruh batang otongku
masuk ke dalam memek tante Juliet. Sungguh
luar biasa, nikmat sekali rasanya batang otongku
di dalam memek tante Juliet, hangat, lembab,
basah, dan serasa dihisap masuk ke dalam
lubang sempit yang berulir.
Kemudian tante Juliet mulai menaik-nurunkan
bokong dan pinggulnya, tante Juliet mengocok
otongku di dalam memeknya.
“Aaahh.. enaakk.. oii.. aahh..”, aku benar-benar
merasakan nikmatnya yang pertama kali dengan
tanteku sendiri. Tante Juliet pun tak kalah
menjerit-jeritnya, “Sstthh.. Aaahh.. Sonn..
aahh..”erangnya.
Tante Juliet tampaknya seperti sudah lupa
daratan, dia terus menggoyangkan bokong dan
pinggulnya keatas-kebawah, maju-mundur, kiri-
kanan, meliuk-liukan pinggulnya, sambil
mengerang-ngerang dan menjerit-jerit.
“Tann.. jangan keras-keras.. otong Sony
sakit..”kataku.
“Sakit.. ya deh.. maafin tante sayang.. “katanya
sambil terus bergoyang lembut.
Sampai setelah sekitar 15 menit, tiba-tiba tante
Juliet menjerit kencang, badannya mengejang,
ditekannya memeknya ke otongku kuat-kuat,
sambil mencengkram erat ke sofa.
“Sonn.. Aaakkhh..”erangnya.
Aku merasakan memek tante Juliet dengan sangat
kuat menjepit dan mengempot otongku, rasanya
memang sangat ruar biasa nikmat, dari dalam
memeknnya kurasakan keluar banyak sekali
cairan. Karena merasakan jepitan dan empotan
yang sangat dahsyat, tiba-tiba aku merasakan
kembali sesuatu yang sangat tak tertahankan, dan
akhirnya..
“Taann.. aakhh..”, aku menjerit dengan kerasnya.
Aku merasakan nikmatnya rasa yang luar biasa,
yang tidak bisa kulukiskan, air maniku muncrat
dengan derasnya di dalam memek tante Juliet.
Tante Juliet tersenyum nakal kepadaku, lalu
memelukku, aku merasa sangat lemas.. Dan
akhirnya kami berdua tertidur sambil berpelukan
telanjang di sofa itu.. Ketika aku bangun, tante
Juliet tersenyum kepadaku, dan berkata..
“Sonn.., tenyata kamu hebat, tante nggak
nyangka keponakan tante udah pandai..”katanya
sambil mengecup bibirku. Aku hanya tersipu
saja.
“Lain kali kamu mau kan, tante ajarin
lagi..?”katanya.
“Iya tante.. Sony nurut tante aja..”, jawabku
sambil menggangguk.
“Nah, gitu dong. Itu baru ponakan tante
tersayang..”katanya lagi.
Sejak saat itu, setiap ada kesempatan, kami selalu
melakukan hubungan seks. Bahkan pernah
dengan alasan mengajakku jalan-jalan, tante Juliet
pernah mengajakku ke apartement miliknya dan
kami pun melalukannya lagi, pokoknya ruar biasa
deh. Hal-hal seperti itu terus kami lakukan sampai
akhirnya aku menikah dan pindah ke Inggris.
Tepatnya di kota Liverpool. Begitulah kisah
pengalaman seks-ku yang pertama kali dahulu,
yang tak dapat kulupakan..


Adult | GO HOME | Exit
1/816
U-ON

inc Powered by Xtgem.com